Oleh:
Anhar Ruslin, M. Pd.
Tak ada pesta dihari bahagiamu Ibu
Tak ada canda tawa di hari bahagiamu Ibu
Tak ada makanan spesial buat hari bahagiamu Ibu
Mungkin tak ada apa-apa buatmu kali ini
Tak bisa ku bedakan
Antara air mata dan rintik hujan perjuangan yang membasahi pipimu
Tak bisa ku bedakan
Antata riuh air bah dengan tangisan kecilmu ketika melahirkanku
Tak bisa ku bedakan
Tidak ada ku dengar
Kau menyebut dirimu dalam doamu
Dengan linangan air mata dan harapan
Dalam doamu yang begitu tulus
Di dilidahmu hanya terdengar
Anakku, Anakku, Anakku, dan Untuk anakku,
Selamatkan anakku jangan kau ambil ia dariku
Meski kau sadar
Kau sendiri sedang terjebak antara hidup dan mati
Meski kau dasar nyawa dan keselamatanmu lebih bahaya dari anakmu
Meski kau dasar berlaripun kau tak sanggup lagi
Meski kau sadar mungkin kau tak bisa selamatkan dirimu
Itulah hebatmu Ibu
Seketika kau kuat ketika anakmu lemah
Seketika kau tabah ketika anakmu lemah
Seketika kau sehat ketika anakmu sakit
Nyawamu pun kau tak peduli
Ketika anakmu sedang bahaya
IBU
Seandainya kau adalah malaikatku
Kau sudah melampaui malaikat itu sendiri
Ibu
Doamu menumbus tujuh lapis langit
Doamu menembus tujuh lapis tanah
Kau tak pernah menggunakan kekuatan itu untuk dirimu
Kau gunakan semua untuk kata anak dalam doamu
Ibu…….
Kami tahu
Kau tak butuh balasan atas apa yang kau lakukan
Kami tahu
Kau tak butuh apa-apa dari kami
Yang kami tahu
Bahagia kami adalah bahagia dan senangmu
Susah kami adalah duka dan sedihmu
Ibu
Hanya doa yang mampu kami berikan saat ini
Ucapan syukur dan terima kasih kami buatmu
Terima kasih Ibu……
Terima kasih……. Ibuu……
Ibu…… Terima kasih..
Comment